DESI
ANGGARA 14117964
METODE PENYAJIAN DALAM PRESENTASI
A. Presentasi Sama dengan
Komunikasi
Presentasi
adalah sebentuk komunikasi. Komunikasi presentasi dilakukan secara terpadu:
lewat suara, gambar, dan bahasa tubuh.
Dalam buku Psikologi Komunikasi, Jalaluddin
Rakhmat mengutip definisi komunikasi dari Hovland, Janis dan Kally sebagai
berikut:
Sebuah proses dimana seseorang individu
(komunikator) mengirimkan rangsangan (stimulus, yang biasanya berbentuk verbal)
untuk mengubah prilaku individu lain (audiens).
Dalam sebuah pesan dalam komunikasi bisa
tersampaikan dengan baik ada tiga komponen penting yang terkait:
1) Memberi pesan (komunikator)
2) Media yang digunakan
3) Penerima pesan (audiens).
Adapun Tiga komponen presentasi :
a. Sang presenter- Anda.
b. Media- sarana yang anda gunakan dalam
penyampaian:
1) Slide yang anda tampilkan.
2) Baju yang anda pakai.
3) Suara yang anda perdengarkan.
4) Bahasa tubuh yang anda tunjukan.
5) Kata-kata yang anda pilih.
6) Pesan yang anda sampaikan.
c. Audiens- Orang yang mendengarkan presentasi
anda.[1]
B. Fondasi Dasar Presentasi.
Presentasi pada dasarnya merupakan kegiatan
memvisualisasikan ide. Namun, sayangnya banyak orang terjerat dalam jebakan
klasik, yaitu menyajikan presentasi sebagai jiplakan alur pikiran. Itu
sebabnya, tak jarang para audiens jenuh, bosan, dan mengantuk saat mendengarkan
presentasi anda. Untuk mengatasinya, anda harus menguasai fondasi dasar
presentasi berikut ini:
1) Mempersiapkan diri.
Dalam upaya mempersiapkan diri, hal pertama dan
utama yang harus diperhatikan sebelum memulai presentasi adalah kontrol atau
manajemen emosi (reasi tubuh menghadapi situasi tertentu).
2) Membuat sasaran presentasi.
Setelah anda mempersiapkan emosi dengan
sebaik-baiknya, buatlah sasaran presentasi. Sasaran presentasi mencakup maksud,
tujuan, dan target diadakannya presentasi tersebut. Tema yang harus disampaikan
dengan presentasi boleh jadi sudah ditentukan dan melaluinya, anda dapat
menetapkan sasaran-sasaran yang diharapkan.
3) Mengenali (calon) pendengar.
Ada dua tahap dalam mengenali calon pendengar,
yaitu:
a. Tahap memahami beragam pendengar.
b. Tahap mengetahui dan memahami calon pendengar.
4) Mempersiapkan rencana penyajian.
Setelah anda mengenali audiens, yang harus anda
lakukan adalah menyiapkan rencana penyajian presentasi. Adapun contoh persiapan
rencana presentasi yang diajukan oleh Munaya P. Khauri adalah sebagai berikut:
a. Tema presentasi yang akan menjadi acuan dari
semua materi yang akan anda sajikan;
b. Pokok-pokok pikiran yang akan disampaikan
sesuai tema yang telah ditentukan;
c. Bahan-bahan yang mendukung tema maupun
pokok-pokok pikiran anda;
d. Kualitas dan karakter calon pendengar;
e. Cara penyampaian (disesuaikan dengan tingkat
kualitas calon pendengar)
f. Tujuan dan target yang ingin dicapai;
g. Rencana waktu yang akan digunakan
h. Kemungkinan-kemungkinan pertanyaan yang
diajukan audiens dan strategi menjawabnya; serta
i.
Alat-alat peraga pendukung
presentasi yang dapat disiapkan sendiri atau minta kepada panitia.
5) Memilih dan memilah sumber-sumber materi.
Tidak ada rumus jitu yang dapat menjamin
penyeleksian materi yang sesuai, tetapi ada sejumlah pertanyaan berdasarkan
akal sehat yang mungkin membantu.
6) Mempersiapkan kerangka meteri.
Mengenai hal ini, selengkapnya akan dibahas
pada subbab berikutnya.
7) Mempraktektikkan presentasi.
Persiapan suatu penyajian belum lengkap hingga
anda melatihnya pada tingkat praktik karena ia dapat memberikan keuntungan.
C. Teknik Menyusun Materi.
Kematangan persiapan fisik
dan mental serta berbagai teknik khusus berbicara didepan umum, sebagaimana
dipaparkan sebelumnya, akan sempurna dengan penyusunan materi presentasi yang
baik. Bila seseorang presentaror membawakan meteri yang sudah jadi atau
dirancang oleh orang lain, penyampaian materi boleh jadi tidak akan maksimal karena
presentator tidak sepenuhnya menguasai materi tersebut. Akibatnya,
presentasinya bisa dikatakan gagal. Menurut Muhammad Nour dalam presentasi net,
ada dua tools sederhana yang dapat digunakan untuk mempersiapkan bahan
presentasi, yakni brainstorming dan main map (peta pikiran).
Brainstorming adalah cara mengeluarkan
seluruh ide atau gagasan tanpa harus dikritisi terlebih dahulu. Tujuan barainstorming
adalah agar gagasan tidak terhambat dan tertahan dikepala. Contoh melakukan
brainstorming dalam kelompok menggunakan post-it.
transfermasi
|
Sharing
|
Pengembangan diri
|
kalaborasi
|
Khanaule gemanagement
|
Instruktur
|
curriculum
|
Training interaktif
|
Learning process
|
Blended lerning
|
Modul
|
Peserta
|
Adapun peta pikiran atau main map adalah sebuah
metode untuk mengelolaimpanan informasi,
informasi secara keseluruhan sebagai mana tertulis dalam IQ matrix, main map mencakup penyimpanan informasi, pengorganisasi informasi, skala prioritas,
belajar memahami informasi, meninjau informasi dan mengingat informasi.
Mind map memilii banyak kegunaan,
baik untuk keperluan pendidikan ,pekerjaan, presentasi ataupun pribadi. Secara
garis besar mind map dapat digunakan untuk:
1) Problem solving atau pemecah masalah.
2) Membuat ouline atau garis besar dari
suatu informasi.
3) Membuat perencanaan bisnis;
4) Belajar bahasa asing.[2]
D. Teknik Membuka dan Menutup
Presentasi yang Hebat.
1. Teknik membuka presentasi.
a) Memulai presentasi dengan memulai provokatif
atau pertanyaan pembuka.
b) Mulailah dengan cara bercerita (story
telling). Cerita bisa membuat audiens menjadi berkembang dan anda punlebih
mudah mendapatkan perhatian mereka.
c) Mulailah dengan pertanyaaan bahwa anda telah
mempelajari audiens.
d) Memperkenalkan diri dengan teknik peale,
misalnya “nama saya(jeda 3 detik) stanis(jeda 3 detik) laus(jeda 3 detik) wot”.
Teknik ini digunakan supaya sesama pesarta tidak mengajukan pertanyaan diantara
mereka karena presentator kurang jelas dalam pengucapan.
e) Buka presentasi dengan klip video melarik atau
musik instrumental dikutip video yang berkolerasi denan tema tema training atau
prusahaan.[3]
E. Persiapan Dalam Presentasi
Tahap awal yang harus
diperhatikan oleh setiap presenter, trainer, fasilitator, atau guru adalah
mempersiapkan kegiatan presentasi. Hal ini dilakukan karena erat kaitannya
suksesnya suatu presentasi. Ada beberapa langkah sebagai berikut:
1) Datang lebih awal daripada peserta minimal tiga
puluh menit sebelum pelatihan dimulai.
2) Mengecek ruangan dan memastikan tata letak mmeja.
3) Memastikan daftar nama peserta, sepidol, lampu,
dll.
4) Memastikan LCD dan laptop sudah tersedia dan
mencoba berulang-ulang agar berjalan dengan baik.
5) Membagi modul atau bandout (bila ada)
dan alat tulis sesuai dengan jumlah nama masing-masing peserta.
Ada tiga moto yang harus diingat dengan baik oleh
presenter, fasilitator, dan guru sebelum dan sesudah pelatihan yaitu sebagai
berikut:
1) Failing to prepere is preparing to fail (gagal mempersiapkan berarti mempersiapkan
gagal)
2) Tell them what you’re gonne tell (katakan apa yang akan anda kkatakan)
F. Tata Cara Presentasi
Meskipun sudah mempunyai
tujuan yang jelas, jika tidak mengetahui aturan atau tata cara presentasi yang
baik, presentasi tidak berlangsung seperti yang
diharapkan. Beberapa cara berikut perlu diperhatikan.
1)
Penyaji harus memberikan informasi kepada peserta
secara memadai.
Informasi yang memadai akan dipahami dengan
baik jika peserta memperoleh materi secara tertulis, baik matri lengkap
(makalah) maupun materi dalam bentuk slip ppt (power poit).
2) Penyaji memanfaatkan waktu seefektif mungkin.
Penyaji membentangkan materi
dalam waktu yang terbatas. Karena waktu yang terbatas, sebaiknya materi
berbentuk butir-butir atau gagas-gagasan penting yang mengembangkannya
dilakukan secara lisan .
3) Penyaji menaati etika yang berlaku.
Etika berkaitan dengan
keyakinan dan prinsip-prinsip mengenai yang mana benar dan mana yang salah,
serta mana yang patut dan yang tidak patut,. Etika dalam ppresentasi perlu
diperhatikkan karena karena forum ilmiah merupakan wahana bagi ilmuan dan akademisi, wadah untuk saling
mengasah otak dan hati, serta bertukat informasi dan akademik, baik sebagai hasil pemikiran maupun hasil
penelitian.
Hak dalam forum ilmiah
meliputi hak berbicara, hak membela dan mempertahankan pendapat, serta hak
untuk mendapatkan pengakuan. Etika lain
yang perlu diperhatikan oleh penyaji adalan kejujuran. Setiap penyaji wajib
bersikap terbuka dalam segala hal yang menyangkut informasi yang
disajikan. Keberlangsungan forum ilmiah
banyak ditentukan oleh moderator. Etika yang harus dijaga moderator adalah
adil. [5]
G. Jenis-Jenis Presentasi
Pada umumnya presentasi
dilakukan menggunakan seluruh atau beberapa jenis presentasi berikut ini:
1) Persuasif (persuasive)
Presentasi jenis ini
meyakinkan peserta bahwa penyaji mengetahui dan memahami tentang apa yang
sedang dipresentasikan , menarik minat peserta , berusaha agar peserta menerima
apa yang sedang disampaikan, dan berusaha untuk mendapatkan keprcayaan dari
peserta.
2) Penjelasan (explanatory)
Presentasi jenis ini
memberikan gambaran yang luas kepada peserta, mengidentifikasi atau menjelaskan
masalah-masalah pokok, meningkatkan pemahaman, dan memperjelalas hal-hal yang
masih kabur.
3) Intruksional (intructional)
Tujuan dari presentasi ini
adalah untuk mengajar. Biasanya menekankan pada “bagaimana untuk ...”
presentasi ini memerlukan keterlibatan peserta yang lebih banyak. Jika
memungkinkan, materi harus disederhanakan.
4) Laporan ( Report)
Jenis presentasi ini
bertujuan untuk memberikan informasi. Presentasinya bersifat spesifik,
menyajikan fakta-fakta, dan langsung pada pokok masalah.
H. Presentasi Yang Efektif dan Efesien
Agar kita melakukan presentasi yang tepat
sasaran dan sesuai dengan yang direncanakan, perlu bipehatikan hal-hal berikut.
1) Fokuskan presentasi kita pada peserta dan hasil
yang ingin dicapai.
2) Berikan isi materi yang penuh arti, sesuai
dengan konteks.
3) Gunakan alat peraga atau alat bantu yang tepat.
2. Teknik menutup presentasi.
Seperti halnya pembukaan, penutup presentasi
atau kesimpulan juga harus memberi kesan yang mendalam bagi audiens. Penutup
sebuah presentasi sama pentingnya dengan pembukaan. Penutupan berperan untuk
membuat audiens mengingat pesan utama presentasi.
Berikut adalah tiga langkah
sederhana untuk menutup presentasi dengan baik.
a) Rangkum presentasi anda, maksimal dalam tiga
poin utama;
b) Ringkas dalam sebuah pernyataan penting yang
mudah diingat;
c) Sampaikan kalimat yang menjadi call to
action. [6]
[1] Muhammad Noer, Teknik Kreatif Menyajikan
Presentasi Memukau.(jakarta:PT Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia,
Anggota IKAPI, 2014).hal 9-11
[2] Balqis Khayyirah, Cara Membuat Materi
Presentasi dan Cara Mempresentasikannya ala Tokoh-Tokoh Hebat.(Jogjakarta:
flasbooks.2013). hal 30-36.
[3] Cara Membuat Materi Presentasi dan Cara
Mempresentasikannya,,.....hal.44-46
[4] Edy Santoso, dkk. terampil presentasi. (jakarta: PT
Grasindo, Anggota Ikapi , 2005), hal. 9-14
[5] Wijayanti, Sri Hapsari, dkk. Penulisan dan
penyajian karya ilmiah ( Jakarta: Rajawali Pers, 2013),hal.234-236
[6] Cara Membuat Materi Presentasi dan Cara
Mempresentasikannya ala Tokoh-Tokoh....hal. 47-48.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar